Naruto’s Poetry about Sasuke
Author : FujoHoshiStar
Rate : T
Genre : Humor, Romance
Pairing : SasuNaru
Summary : Sepenggal cerita dari Hoshi untuk
meramaikan SasuNaru’s day 2013. Cerita potongan dari sebuah cerita (?) yang
belum Hoshi update. /Lomba puisi khusus Uke yang diadakan Tsunade. Dan inilah,
hasil gaje Puisi Naruto, yang menceritakan tentang Sasuke. Apa itu?
.
.
.
FujoHoshiStar a.k.a Hoshi
Mempersembahkan….
JENGJENGJENG!
Naruto’s Poetry about Sasuke.
.
.
.
Suatu hari yang cukup ramai di Konoha. Ya,
bagaimana tidak? Hari ini adalah perayaan sebuah lomba besar-besaran yang diadakan
oleh sang Godaime Hokage, Tsunade Senju. Bagaimana tidak besar-besaran? Coba
lihatlah ke sekelilingmu. Banyak Shinobi-shinobi asing dari desa sebelah, kios-kios
kecil yang menjual beraneka-ragam benda maupun makanan, dan lainnya. Seperti
festival, memang, namun, acara ‘Kembang Api’nya diganti menjadi sebuah Lomba.
Ya, Lomba puisi.
Tsunade Senju dengan bangga berdiri di atas
panggung besar yang dibuat Yamato, Guy, Sai, Sakura, Ino, dan TenTen. Senyum
khas Tsunade terpampang jelas di wajah awet mudanya. Di depannya, berjejer
dengan rapih bangku-bangku yang sudah diisi para Seme yang menghadiri Lomba
itu, ingin mendengar ‘Puisi Cinta’ dari uke mereka masing-masing. Sementara
para Fujoshi dengan bahagianya berdiri di belakang deretan kursi khusus para
Seme.
Sekian banyaknya Seme yang ada di sana,
kalian bisa menemukan wajah-wajah familiar, yang beberapa di antaranya pasti
kalian berpikir tidak mungkin untuk ada di sana. Ya, namun itulah kehebatan
Tsunade. Banyak seme-seme lain merinding karena berada dekat para orang-orang
itu. Mau tau siapa saja Seme-seme yang hadir di sana yang membuat mereka
merinding? Siapkan catatan jika kalian ingin mengabsen mereka satu-satu.
Mulai dari Hashirama Senju, yang adalah kakek
dari Tsunade sendiri, yang SUDAH LAMA meninggal. Hah? Bagaimana bisa ia ada di
situ? Lagipula, bukankah sang Shoudai-Hokage itu memiliki istri keturunan
Uzumaki? Uhum, biar Author jelaskan. Masalah keberadaanya di sini, silahkan
anda tanyakan sendiri kepada Tsunade Senju. Tapi, soal ia duduk di kursi khusus
Seme, karena dia sendiri punya Uke. Bagaimana bisa? Ya, bisa-bisa saja. Hei,
dia itu The God of Shinobi, ingat?
Soal masalah dia punya istri, ya, benar. Namun, sekarang author juga bingung.
Karena Uzumaki Mito, istrinya, kini tengah berada di barisan Fujoshi.
Menyorakinya, dan Uke sang Shoudai. Che, mari kita lihat yang lainnya.
Disana juga ada Sasori, yang sudah menjadi
boneka Kankurou. Mengapa dia ada di sana? Uhuk, sebenarnya, sang mantan puppet master itu sudah meminta ijin
kepada tuannya, Kankurou untuk mengikuti acara itu. Pertama, Kankurou juga
bingung, masa’ Sasori punya Seme sih? Namun ternyata ia salah besar. Walau
unyu-unyu begitu, Sasori punya Uke. Siapakah Ukenya? Ya, Deidara. Namun,
akhirnya Kankurou menyetujui permintaan Sasori. Karena ia juga ungin
menyaksikan Lomba itu, karena Gaara juga ada di sana. Sebagai Uke. Hei, kakak
mana yang tidak ingin menyaksikan sang adik yang terkenal pernah seorang Psycho itu ternyata seorang Uke? Hell
yeah.
Di samping Sasori ada Neji, yang juga
sebenarnya sudah mati. Heh, ini Lomba puisi atau acara horror sih? Kok
mayat-mayat sudah ada di sini? Heh… Neji di sini karena menyetujui ajakan
Tsunade. Tentu saja, dengan imbalan. Apa itu imbalannya? Che, tentu saja satu.
Sang Kazekage menjadi Ukenya. Wahahaha, tentu saja Neji tak akan menyia-nyiakan
kesempatan itu. Selain kembali bernafas di
dunia, ia juga mendapatkan Uke. Benar-benar manis.
Hah, ini lagi. Benar, bahkan author mulai
bertanya-tanya. Ini acara Horor atau apa sih? Nih, satu lagi ada Zabuza, salah
satu dari Seven swordsman. Ada yang
sadar kan, bahwa dia itu punya Uke? Yeah, sebenarnya jika dilihat dari
wajahnya, banyak yang mengira bahwa Haku itu wanita, jadi, mereka pasti menduga
jika Zabuza itu straight. Ohoho,
tidak, ia itu Gay. Camkan itu.
Hei! Ayolah! Tsunade? Apa ini acara Horor?
Ini juga satu. Si Mayat cakep mantannya Author #plakk#. Hehe, Becanda… ini dia,
Uchiha Itachi. Duduk dengan senyumannya yang menggoda iman. Ahh, Itachi~ eh,
tapi tunggu dulu. Untuk apa dia di sana? Dia punya Uke? Perasaan, Dei sama si
Sasori deh tuh. Tapi kenapa Itachi duduk di kursi Seme? Ahh, gitu toh. Ternyata
Itachi juga punya Uke. Penasaran siapa Ukenya? Mau tau? Eitts, tebak. Reader
bisa mengetahui siapa Ukenya dan bagaimana nanti di cerita aslinya yang akan di
update nanti~! #Promo
Benarkah? Sepertinya Author akan siap-siap
ganti judul, menjadi Ghost’s Poetry. Hei! Di sini ada Fugaku Uchiha, yang
adalah ayah dari Itachi. Heh, dasar Uchiha, doyan sesame juga toh? Hah, tapi,
ngomong-ngomong, siapa Ukenya? Bagaimana dengan Miko- ah… Di sana ia rupanya.
Sang Istri kini tengah memegang Kamera siap-siap untuk memotret suaminya dan
Uke tercinta sang suami. Dia berdiri tepat di samping Kushina, Ibu Naruto, yang
juga sama-sama memegang Kamera, dengan tulisan… Tunggu dulu. FugaMina? Eh! Jadi
Istri-Istri ini Fujoshi toh! Apa gak keberatan mereka? Heh, sudahlah…
Di sebelah Fugaku ada Hatake Kakashi. Dia itu
pemecah rekor. Mengapa begitu? Karena Kakashi mengantar DUA ukenya. Eh? Dua?
Kok bisa? Ah! Ternyata Cintanya dulu belum pudar sama Obito, juga cinta yang
selalu ada untuknya Juga masih setia dengan apapun kondisi yang di alami
Kakashi. Iruka terlalu baik! Ya, tapi Kakashi hebat. Setelah menghadapi
percakapan dengan Iruka, akhirnya Iruka setuju bahwa Obito akan menjadi ‘istri
Kedua’nya Kakashi.
Dan yang terakhir adalah Uchiha Sasuke. Si
ganteng dari goa hantu(?) ini juga menghadiri lomba itu, demi melihat Uke
kesayangannya. Heh, jangan kira ia akan mengalah kepada baka-anikinya. Lagi
pula, ia ingin mendengar merdunya suara Ukenya danjuga puisi romantic sang Uke
yang tak lain dan tak bukan adalah Uzumaki Naruto. Che, dasar. Gak Ayah, Gak
Kakak, Gak Adik, sama saja. Tapi, yah, baguslah. HIDUP YAOI! #sorak-sorak.
“Baiklah! Sebagai sang Godaime Hokage,
sekaligus yang membuat Lomba ini, Aku, Tsunade Senju dengan resmi, membuka
Lomba ini!” Seru Tsunade. Sorakan demi Sorakan dari penonton, Fujo/Fuda, bahkan
Seme, memeriahi acara itu. Tsunade tersenyum lebar, lalu berdehem pelan,
membuat sorakan-sorakan itu berhenti sejenak.
“Sebelum dimulai, aku sarankan bagi para Seme
untuk jangan dulu terbakar Emosi. Karena, kemungkinan banyak yang akan
mengacau. Juga, akan ada juri yang menilai Puisi para Uke. Sakura, Shizune,
Ino, Sai, dan Tenten akan menjadi juri Lomba ini. Uke yang memenangkan Lomba
ini, akan mendapat hadiah, berupa berlibur di sebuah pulau milik Konoha bersama
Semenya, dengan Layanan spesial dari kami sendiri!” Sorakan demi sorakan
kembali terdengar dari segala penjuru, terutama para Seme dan Fujo/Fudan yang
begitu semangat mendengarnya.
“Juga, para Fujo/Fuda harus mulai mem-vote pasangan Yaoi idolanya. Yang
menang, akan dapat fanservice, berupa ikut ke pulau itu dan menyaksikan
adegan-adegan ‘hawt’ dari pasangan idola kalian.” Kini teriakan histeris dari
para Fujo/Fuda, khususnya Fujoshi semakin menggila mendengar penjelasan
Tsunade.
“Panitia akan membagikan sebuah kertas dan
pulpen kepada setiap Fujo/Fuda yang hadir. Kalian hanya perlu menuliskan
pasangan mana yang ingin kalian pilih, dan juga nama kalian. Contoh,
GamakichiGamaken, menurut Gamabunta. Setelah selesai, Panitia akan mengumpulkan
kertas-kertas itu. Apa kalian mengerti?” Jelas Tsunade. Sorakan gembira kembali
terdengar dari para Fujo/Fuda, tanda mengerti penjelasan Tsunade. Tsunade
menyeringai, lalu ;
“DENGAN INI KUNYATAKAN, UKE’s POETRY CONTEST
DIMULAI!”
.
.
.
FujoHoshiStar a.k.a Hoshi
Enjoy!
.
.
.
Sudah sekitar 17 orang Uke yang sudah
membawakan puisi ga je mereka. Dan kini saatnya giliran Naruto. Sang blonde
benar-benar sangat gugup kali ini… Ia itu Shinobi, bukan seorang Puitis!
Lagipula, Uke kontes? Apa-apaan ini? Padahal kan ia Seme sejati! Heh, tapi
biarlah… Bukan itu masalahnya sekarang. Masalahnya, ia tidak pernah apalagi
membuat puisi… Sakura hanya mempraktekannya sekali tadi, namun sisanya Naruto
harus melakukan semuanya sendiri. Sendiri.
Bukan hanya itu masalahnya. Ia benar-benar
tidak puny aide akan apa yang ia tulis. Namun, ia memutuskan untuk menarik
nafas yang dalam, dan mencoba memupuk keberaniannya. Naruto menggigit bibir
bawahnya. YOSH! Sedikit demi sedikit keberaniannya mulai datang. Dengan sebuah
kalimat ‘Kau tidak akan apa-apa’ yang terus ia ucapkan bagai mantera, Naruto
memutuskan untuk maju dan menghadapi penonton yang, wuih, bejibun.
“Ini dia, Uzumaki Naruto, dengan Seme Uchiha
Sasuke!” Seu Tsunade saat Naruto melangkah menaiki panggung. Suara riuh mulai
terdengar, menyoraki sang Namikaze-Uzumaki yang sebentar lagi akan menjadi
Uchiha itu.
“Naruto-kun! Ganbatte, ttebane!” Suara
Teriakan ibunya, Kushina, sukses membuat Naruto semakin gugup. Ditambah lagi
Sasuke yang memandangnya err… mesum. Naruto menatap arah kirinya, melihat
Ayahnya dan seorang pemuda berambut oranye yang sibuk menyemangatinya. Naruto
berdehem sebentar, sebelum kemudian mengambil mik yang disodorkan Tsunade
kepadanya.
.
“Oh, Sasuke… Kaulah
segalanya bagiku…”
.
Sorakan demi sorakan terdengar saat Naruto
memulai baris pertama dari puisinya. Mikoto dan Kushina yang melihat itu,
hampir tewas karena terlalu heboh sendiri. Sasuke yang mendengarnya, menutup
matanya, lalu menyeringai kecil.
‘Aku pasti akan menang… Dan akan kuusir si
Aniki itu jauh-jauh dari mimpinya… Juga, akan aku *piiiiip* Naruto saat sampai
di pulau itu. Hahahahaha…’ Batin Sasuke. Che, benar-benar cettaaarrrr
membahaaanaaa #ditabok
.
“Rambutmu yang
berkilau sempurna, Bagaikan pantat ayam yang bersinar terkena cahaya rembulan…”
.
‘Twitch… Twitch…’ perempatan jalan kini
memenuhi wajah Sasuke, dan tawa kemenangan kini meluncur dari bibir sang Uchiha
sulung, Itachi. Itachi berdiri sambil mengepalkan kedua tangannya di udara,
memasang pose kemenangan a la dirinya. Para juri langsung tertawa tertahan.
Tidak mau sang Uchiha bungsu membuat mereka sate Amaterasu.
.
“Wajahmu yang menatap
semua orang, Bagaikan Ayam jantan yang menatap lawannya angkuh…
Sungguh, jika kau
bukanlah seme-ku, sudah pasti akan ku sate dirimu…
Dan akan kunikmati
dirimu bersama Kurama dengan Gagak panggangnya…”
.
Kali ini, Duo Uchiha itu langsung pundung di
bawah kursi masing-masing, meratapi nasib mereka yang sebentar lagi akan jadi
makanan bagi Naruto dan Kurama. Para penonton lainnya langsung sweatdrop menyaksikan tingkah duo Uchiha
itu.
.
“Namun, walau begitu,
kaulah orang yang paling berarti dalam hidupku.”
.
Kali ini Sasuke langsung kembali duduk manis
di tempatnya, memasang pose cool saat
Naruto memandangnya. Ya, sekali-kali eksis, boleh kan?
.
“Walau kita berdua
begitu berbeda, tapi aku sangat mengerti…”
.
“Benar-benar
mengerti…”
.
“Kau bagaikan seekor
ayam angkuh, sedangkan aku sebagai majikanmu yang gantengnya minta ampun…”
.
“Kau tidak se-awesome diriku yang tampan ini…”
.
“Aku bingung, mengapa
manusia jadi-jadian sepertimu bisa menjadi seorang Seme… Apakah karena diriku
terlalu Handsome, maka aku menjadi Uke?”
.
“Maka dari itu, aku
persembahkan puisi ini, kepada dirimu yang sangat kucinta…”
.
“Jika kau adalah
tangkai, aku rela jadi bunganya…”
.
“Jika kau menjadi
awan, aku rela menjadi langitnya…”
.
“Dan jika kau menjadi
ayam…”
“Dug-Dag-Dig-Deg…’ dapat terdengar jelas detak
jantung Sasuke yang tidak beraturan. Dengan sabar, ia menungguh kalimat apa
yang akan meluncur dari bibir pink itu.
“Dan kau akan jadi…’
.
“Aku rela, sungguh,
aku rela…”
.
Sasuke langsung cengo. Tawa Itachi dan
lainnya langsung terdengar ketika Naruto menyelesaikan puisinya, membuat
perempatan jalan langsung bertebaran di dahi Sasuke… Diam-diam, para penonton
di sana langsung berlari, mencari persembunyian… Karena sebentarlagi…
“CHIDORI!”
“AHHH, SASUKEEE~!!!”
.
.
.
Naruto memandang Sasuke bingung. Dari tadi,
Sang Uchiha bungsu itu hanya terdiam, tidak mau bicara dengannya. Segala cara
sudah ia lakukan, agar sang Uchiha mau mendengarkannya. Namun, tak ada satupun
yang berhasil. Kenapa sih?
“Teme, Ayolah…” Bujuk Naruto. Sasuke hanya
mendengus sebal.
“Aw, Teme! Kau kenapa sih? Baiklah, bicaralah
kepadaku. Jika kau mau, aku akan melakukan apa saja yang kau mau.” Bujuk Naruto
sekali lagi. Seakan mendengar alaram, telinga Sasuke langsung bergerak layaknya
telinga kucing. Sebuah seringaian keji muncul di wajahnya. Sasuke terkekeh
pelan, lalu menatap wajah Naruto yang… ukh, menggoda.
“Na-Ru-To~…” Suara sekseh Sasuke sukses
membuat bulu kuduk Naruto merinding. Yeah, dia tau ini maksudnya apa. Ada yang
bisa menebak? Yeh, jika Sasuke seperti inni, hanya satu yang ia minta… Waktunya
ber-piiiip- ria. Bukan hanya –piiip- biasa, melainkan yang luar biasa. Ya,
BDSM…
.
.
.
“Khukhukhukhu~!” Suara tawa hentai keluar dari
bibir dengan polesan lipstick milik
Tsunade. Dirinya sibuk menahan darah yang sedari tadi mengucur dari hidung
mancungnya. Ia harus berterima kasih kepada otaknya yang memikirkan tentang hal
ini. Lomba ini. Setidaknya, sudah sekitar tujuh delapan fanservice yang semuanya oh-so-hot
sekali. Well, bukan hanya kantongnya yang
berisi, namun juga kepuasannya sebagai seorang fujoshi terpenuhi. Jiraiya, maaf aku tak memanggilmu.
.
.
.
A/N : Holla, Minna-san~! Hoshi balik lagi…
Hoshi baru aja buka FNI SasuNaru Indonesia, trus liat fic yang bejibun,
merayakan SasuNaru’s day (benarkan?). ya, daripada nganga daing, Hoshi putusin
buat bikin aja fic… well, maaf jika kurang memuaskan, Hoshi gak tau mau bikin
fic apa, yang jelas ini potongan dari sebuah fic yang berjudul When Tsunade gets
bored versi cerita pertama yang belum Hoshi Update. Mengapa Hoshi bilang versi
cerita pertama? Karena banyak hal yang Hoshi pikirin saat Tsunade bosan, jadi,
hoshi putusin bikin aja kayak ada versi-versinya,… Versi pertama, Lomba Puisi
untuk Uke, yang kedua, Uke siapa yang paling hebat (deskripsinya masih
rahasia), yang ketiga, The Wedding Gown (juga masih rahasia), dan lain
sebagainya. Oh, ya, bagi ada yang tau FB Hoshi, Hoshi sempet post rencana Fic
Hoshi yang berjudul Memories’ Tears, yang katanya Hoshi akan update sekitar
akhir bulan Juni, eh, udah kadaluarsa, soalnya Hoshi sibuk, juga Hoshi belum
lama sembuh dari sakit… tapi mudah-mudahan Hoshi punya lebih banyak waktu,
karena sekarang itu liburnya udah abis, trus keluarga Hoshi kerja semuanya,
jadi, waktu Hoshi sendirian di rumah, Hoshi pasti bisa bikin fic” yang sudah
banyak ada di buku-buku pelajaran bekasnya Hoshi. Hehe, kira” sekiranya dulu
fic Hoshi, sorry kalo gak lucu. Soalnya kebelet :v yaudah, Ciao~!
Etetete, bentar, ada yang bisa nebak siapa
ukenya Itachi disini? Hohoho, semuanya akan terungkap di –When Tsunade gets
Bored-. Jaa, Minna~!